Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karya Anak Bangsa, “Drone” Ini Mampu Semprot Pupuk untuk 5 Hektar Padi Per Jam

Kompas.com - 24/01/2018, 20:53 WIB
Labib Zamani

Penulis

SRAGEN, KOMPAS.com - Karya anak bangsa yang satu ini patut diacungi jempol. Sekelompok pemuda yang mengatasnamakan Temanggung Aeromodeling Club (TMGAC) menciptakan drone  untuk pertanian.

Mereka rela bekerja tanpa dibayar demi kemajuan pertanian Temanggung. Riset dan pembuatan prototipe drone ini menggunakan biaya pribadi alias swadaya tim.

"Kami mengembangkan drone agricultural untuk pertanian. Drone ini kami fokuskan untuk penyemprotan pestisida atau pupuk," kata Ganit Lingga Rantika, teknisi drone, seusai uji coba drone dalam panen dan tanam padi yang dihadiri Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Desa Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (24/1/2018).

Drone yang mereka ciptakan itu diberi nama "Hope". Adapun keunggulan drone itu adalah untuk meningkatkan hasil pertanian.

Mereka membutuhkan waktu enam bulan untuk menyelesaikan prototipe drone tersebut. Pembuatannya pun dibimbing secara langsung oleh Dandim 0706/Temanggung, Letkol Arm Yusuf Setiaji.

Ada delapan orang yang terlibat dalam pembuatan drone pertanian itu. Masing-masing memiliki keahlian di bidangnya, seperti IT, programming, rancang bangun drone, teknik mesin, dan pilot microlight.

"Tim ini dibentuk Dandim 0706/Temanggung pada April 2017," ujar Ganit.

Baca juga: Gunakan Drone, Peneliti Ungkap Kandungan Air yang Disemburkan Paus 

Pembuatan drone ini diawali dari keprihatinan mereka karena pemuda zaman sekarang jarang ditemui mau bercocok tanam ke sawah. Oleh karena itu, kata Ganit, pembuatan drone ini dapat memacu pemuda untuk ikut serta meningkatkan produksi pertanian di Indonesia.

"Anak muda zaman sekarang sudah jarang yang mau ke sawah. Drone ini kami buat untuk memacu kembali semangat anak muda agar mau ke sawah. Seolah-olah bekerja sambil bermain," ungkap dia.

Pengembangan drone ini diawali dengan proses desain dengan komputer. Sourcing spare part yang dibutuhkan dengan didasarkan pada pengetahuan tim di bidang aeromodeling dilanjutkan dengan perakitan komponen, pembuatan modul elektronik, dan pemrograman flight controller pada drone.

Keunggulan drone ini juga menghemat waktu, tenaga, mudah digunakan karena dilengkapi sensor, GPS, dan lainnya. Selain itu, tidak merusak tanaman akibat terinjak.

Untuk membuktikan keunggulan karya anak bangsa, Mentan Amran Sulaiman pun mengoperasikan drone pertanian itu.

"Ini drone akan kami kembangkan khusus untuk mengukur luas lahan tanaman padi, mengetahui umur padi, dan mengendalikan hama itu sangat penting. Nanti akan kami kembangkan," terang Amran.

Baca juga: BNPB Terbangkan Drone untuk Pantau Kawan Gunung Agung

Sementara itu, Dandim 0706/Temanggung Letkol Arm Yusuf Setiaji mengatakan, Pemkab Temanggung berkomitmen untuk mengembangkan pertanian modern. Namun, sarana dan prasarana untuk mendukung pertanian modern itu belum ada.

"Saya berinisiatif untuk menciptakan drone mengajak anak muda Temanggung yang punya keahlian tapi nganggur untuk bersama-sama bikin drone," ucap Yusuf.

Pembuatan drone itu dimulai pada April 2017. Awalnya drone tersebut dibuat dalam ukuran kecil untuk penyemprotan pestisida dengan ukuran tangki tujuh liter. Kemudian kembali membuat drone untuk kapasitas ukuran tangki 15 liter. Drone ini mampu menyemprot tanaman padi seluas lima hektar dalam waktu satu jam.

Ke depan, drone tersebut akan diproduksi secara massal. Namun, sebelum produksi massal dilakukan, pihaknya akan mencari bentuk yang sempurna untuk drone pertanian itu.

"Saya ingin mendapatkan bentuk drone yang sempurna. Tahan uji dan kandungan lokalnya harus 80 persen," terang Yusuf.

Kompas TV Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi kembali melakukan pemantuan kawah Gunung Agung menggunakan drone.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com