Unduh PDF Unduh PDF

Garis besar, atau kerangka, adalah cara yang bagus untuk mengatur ide dan informasi dalam pidato, esai, novel, atau panduan studi. Awalnya, penyusunan garis besar mungkin tampak rumit, tetapi kemampuan ini sangat bermanfaat dalam mengatur tulisan. Awali dengan merencanakan garis besar dan memilih strukturnya. Kemudian, Anda dapat menuangkan ide ke dalam esai.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Merencanakan Garis Besar

Unduh PDF
  1. Jika Anda menyiapkan garis besar hanya untuk pemakaian sendiri, pilih yang paling berguna bagi Anda. Apabila untuk tugas, ikuti petunjuk yang diberikan.
    • Sebagian orang memproses ide dengan lebih baik apabila dituliskan. Selain itu, Anda bisa membuat diagram atau contoh yang menegaskan konsep subjek. Akan tetapi, pembuatan garis besar seperti ini mungkin lebih lama dan tidak rapi.
    • Cara diketik mungkin lebih mudah jika catatan Anda sudah ada di komputer karena bisa langsung disalin ke dalam garis besar. Jika perlu, Anda juga dapat mengatur bagian-bagiannya dengan mudah. Selain itu, informasi juga dapat disalin dan ditempelkan dari garis besar ke dalam makalah. Di sisi lain, sulit membuat catatan di tepi halaman atau menggambar diagram dalam dokumen komputer.
  2. Garis besar membantu Anda mengatur pemikiran, ide, atau riset yang berkaitan dengan topik. Tanpa topik utama, garis besar tidak ada tujuannya. Topik dapat didasarkan pada tugas atau dari tujuan personal.[1]
    • Jika Anda mengerjakan proyek kreatif seperti novel, tentukan konsep, genre, atau premisnya. Kemudian, biarkan proses pembuatan garis besar membantu Anda menyusun struktur novel.
    • Tidak masalah jika topik agak luas di awal, tetapi harus ada arah. Misalnya, topik makalah sejarah Anda adalah kehidupan di Jawa selama pendudukan Jepang di masa Perang Dunia II. Ketika menulis garis besar, kerucutkan topik ini ke pembahasan tentang Jugun Ianfu, misalnya.
  3. Pikirkan apa yang ingin Anda capai dengan garis besar tersebut. Apakah Anda ingin menyelesaikan tugas esai? Menulis novel? Berpidato? Ini memungkinkan Anda menentukan apa manfaat esai, buku, atau pidato tersebut bagi audiens. Biasanya, tujuan esai adalah memberi informasi, menghibur, atau menceritakan renungan penulis kepada pembaca.[2]
  4. Dalam beberapa kasus, garis besar dibuat sebagai tugas sekolah atau pekerjaan. Akan tetapi, biasanya untuk digunakan sendiri, baik untuk membantu menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan. Untuk sekolah atau pekerjaan, Anda harus mengikuti instruksi format dan menyajikan ide dengan cara yang mudah dipahami orang lain.[3]
    • Untuk tugas sekolah, tinjau lagi lembar tugas atau bicaralah pada guru. Untuk keperluan pekerjaan, gunakan garis besar yang sudah ada sebagai contoh.
    • Jika hanya Anda yang akan melihat garis besar tersebut, silakan pilih format yang paling cocok. Misalnya, menulis dengan singkatan dan simbol.
  5. Dalam banyak kasus, Anda harus memasukkan informasi yang sudah dikumpulkan melalui riset, catatan, atau pengalaman pribadi. Informasi ini penting sekali untuk ditinjau sebelum membuat garis besar karena poin dan subpoin tulisan akan ditarik dari sana. Mungkin Anda perlu memasukkan beberapa poin berikut:[4]
    • Ide dalam kata-kata berbeda
    • Kutipan
    • Statistik
    • Fakta sejarah
  6. Tulis ide, bagian penting riset, dan pertanyaan yang mungkin ingin Anda jawab. Untuk proyek kreatif, tuliskan ide latar atau poin plot. Tulis semua yang ingin Anda masukkan dalam garis besar. Nantinya ide yang tidak perlu selalu bisa dihapus. Berikut beberapa cara untuk mengatur gagasan:[5]
    • Tuliskan ide yang muncul dengan bahasa bebas
    • Buat mind map.
    • Tulis pikiran pada kartu indeks.
  7. Kembangkan tesis atau ide pengontrol untuk garis besar. Biasanya, ini akan jadi tesis yang digunakan untuk menyelesaikan produk akhir, seperti esai.[6] Akan tetapi, Anda bisa menggunakan ide pengontrol atau premis umum ketika membuat garis besar novel atau panduan studi.[7] Tesis akan memandu garis besar dalam pembuatan bagian dan subbagian yang mengatur informasi.
    • Misalnya, Anda ingin menulis makalah tentang perubahan kebijakan. Pernyataan tesis Anda bisa jadi seperti ini, “Pembuat kebijakan harus mengambil pendekatan bertahap ketika menerapkan perubahan kebijakan dalam upaya mengurangi konflik, memungkinkan penyesuaian, dan menumbuhkan kompromi.” Ketiga alasan yang dinyatakan dalam tesis tersebut akan menjadi poin utama dalam garis besar.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Membuat Struktur Garis Besar

Unduh PDF
  1. Walaupun Anda mungkin tidak tahu namanya, kebanyakan garis besar mengikuti format alfanumerik. Tiap bagian garis besar diatur dengan huruf atau angka. Begini pengaturan garis besar alfanumerik, dari ide utama ke subpoin.[8] :
    • Angka Romawi - I, II, III, IV, V
    • Huruf Besar - A, B, C
    • Angka Latin - 1, 2, 3
    • Huruf kecil - a, b, c
    • Angka Latin dalam Kurung - (1), (2), (3)
  2. Struktur desimal sangat mirip dengan struktur alfanumerik. Akan tetapi, format desimal hanya menggunakan angka, dan tiap sublevel ditentukan dengan desimal. Ini memungkinkan Anda mengilustrasikan bahwa tiap sublevel merupakan bagian dari argumen yang lebih besar. Penulisan desimal di sini tidak menggunakan koma, tetapi titik, mengikuti penulisan dalam format bahasa Inggris. Seperti ini bentuknya:[9]
    • 1.0 - Perubahan kebijakan bertahap menumbuhkan kompromi
      • 1.1 - Kedua pihak memengaruhi kebijakan
        • 1.1.1 - Tiap pihak menyajikan satu kasus sebelum pemilihan
        • 1.1.2 - Warga menyuarakan opini
      • 1.2 - Tidak ada pihak yang mendapatkan semua keinginan mereka
  3. Kebanyakan garis besar menggunakan frasa singkat, yang juga disebut kerangka topik. Akan tetapi, penggunaan kalimat lengkap dapat membantu Anda lebih memahami gagasan. Jika Anda menulis di kertas berdasarkan garis besar tersebut, kalimat penuh akan memberi awalan yang jelas untuk makalah final.[10]
    • Anda dapat menggunakan frasa singkat untuk mengatur gagasan dengan cepat, membuat kerangka pidato, atau garis besar yang Anda gunakan sendiri.
    • Anda dapat menggunakan kalimat lengkap supaya lebih mudah ditransfer ke makalah final, untuk membuat panduan studi, atau memenuhi persyaratan tugas.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Mengatur Gagasan

Unduh PDF
  1. Kumpulkan ide yang sudah dikaji dan berkaitan dalam kelompok yang sama. Tidak masalah jika awalnya ada banyak informasi. Nantinya Anda bisa menghapus ide yang ternyata tidak perlu. Ide-ide ini akan menjadi poin utama sehingga perlu dikelompokkan sampai Anda mendapatkan jumlah poin utama yang diinginkan. Untuk esai atau pidato, itu berarti 3 poin, tetapi karya kreatif mungkin lebih banyak.[11]
    • Jika ide ditulis di atas kertas atau dibuat dalam mind map, gunakan warna berbeda untuk mengidentifikasi ide yang masuk dalam kelompok yang sama.
    • Pilah kartu indeks, jika Anda menggunakannya. Kumpulkan kartu dengan ide berkaitan. Misalnya, ditumpuk atau dibariskan agar lebih mudah dibaca.
  2. Ide luar kemungkinan merupakan poin utama, sementara detail adalah keping informasi untuk mendukung ide tersebut. Mungkin Anda membuat banyak subpoin dan detail pendukung, tergantung jenis garis besar itu sendiri. Akan tetapi, usahakan untuk menyediakan sedikitnya 2–3 subpoin dan 2–3 detail pendukung untuk setiap ide utama.[12]
    • Sebagai contoh, poin utama Anda adalah bahwa Frankenstein karya Mary Shelley lebih mengutamakan emosi daripada akal sehat. Subpoin dari poin utama ini adalah Victor Frankenstein dikembalikan oleh alam dan bahwa percobaan ilmiahnya menciptakan monster. Sebagai detail pendukung, Anda bisa memasukkan kutipan dari bukunya.
    • Jika Anda menulis cerita atau menyajikan argumen historis, yang paling cocok adalah urutan kronologis. Untuk esai atau pidato, pilih subtropik dengan materi yang paling mendukung, dan ikuti argumen ini. Dari sana, urutkan subtopik utama sehingga mengalir alami ke subtopik berikutnya.
    • Ide luas harus terhubung kembali ke pernyataan tesis atau ide pengontrol. Jika tidak, tulis ulang tesis supaya mencerminkan ide utama yang dimasukkan dalam garis besar.
  3. Anda dapat menggunakan frasa singkat atau kalimat lengkap, sesuai pilihan. Beberapa orang lebih suka menulis pendahuluan, dan itu juga bagus. Berikut poin yang diperlukan dalam pendahuluan:[13]
    • Pembukaan yang menarik perhatian audiens
    • 1–2 pernyataan umum tentang topik
    • Tesis
  4. Judul garis besar adalah poin utama. Labeli dengan Angka Romawi untuk format alfanumerik (I, II, III) atau Angka Latin untuk format desimal (1.0, 2.0, 3.0). Jika Anda menulis esai, ini adalah badan karangan. Ide ini harus ditarik langsung dari tesis atau ide pengontrol.[14] Misalnya, judul garis besar untuk poin utama yang disajikan di atas akan terlihat seperti ini:
    • Frasa singkat: II. Frankenstein lebih mengutamakan emosi daripada akal sehat
    • Kalimat lengkap: II. Dalam Frankenstein, Mary Shelley lebih mengutamakan penggunaan emosi daripada akal sehat.
  5. Subpoin adalah level kedua. Jadi, beri label A, B, atau C untuk format alfanumerik atau desimal 1 titik untuk format desimal (1.1, 1.2). Ini adalah ide yang menjelaskan poin utama. Dalam esai, ini mungkin alasan untuk membuat argumen. Dalam karya kreatif, ini mungkin bagian dari poin plot.[15]
    • Mungkin Anda perlu subpoin lebih banyak, tergantung tujuan garis besar itu sendiri. Misalnya, novel punya banyak subpoin. Panduan studi juga kemungkinan memiliki beberapa subpoin.
  6. Detail ini akan mendukung atau mengilustrasikan poin. Biasanya, detail dimasukkan dalam bentuk kutipan langsung, statistik, fakta, atau contoh. Ini adalah level ketiga. Jadi, gunakan Angka Latin untuk format alfanumerik (1, 2, 3). Untuk format desimal, gunakan desimal 2 titik (1.1.2).[16]
    • Dalam esai, di sinilah biasanya Anda “membuktikan” argumen.
    • Untuk karya tulis kreatif, Anda bisa memasukkan detail esensial yang harus dimasukkan dalam adegan tersebut, seperti konflik internal dalam diri tokoh utama.
    • Sama dengan subpoin, detail pendukung bisa ditambah, tergantung tujuan. Novel atau panduan studi kemungkinan memiliki detail pendukung yang lebih banyak.
  7. Kebanyakan garis besar dasar memiliki 3 lapisan, tetapi mungkin saja Anda butuh lebih. Jika demikian, lanjutkan pembuatan sublevel menggunakan format yang sudah dipilih, alfanumerik atau desimal. Misalnya, Anda membutuhkan lapisan lagi untuk menambah detail. Dalam contoh Frankenstein di atas, Anda bisa menambah lapisan ke-4 untuk menuliskan komentar tentang kutipan yang digunakan untuk mendukung poin. Berikut cara menambah lapisan:[17]
    • Alfanumerik:
      • Angka Romawi
      • Huruf Besar
      • Angka Latin
      • Huruf Kecil
      • Angka Latin dalam Kurung
    • Desimal:
      • 1.0
      • 1.1
      • 1.1.1
      • 1.1.1.1
  8. Jangan menulis kesimpulan lengkap karena akan jauh lebih mudah menulisnya begitu esai atau pidato sudah selesai. Akan tetapi, sebaiknya atur pemikiran Anda. Subpoin kesimpulan bisa mengikuti format berikut:[18]
    • Nyatakan ulang tesis
    • 1–2 kalimat ringkasan.
    • Tulis pernyataan kesimpulan
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Menyelesaikan Garis Besar

Unduh PDF
  1. Garis besar harus bisa dihubungkan kembali ke tesis atau ide utama, memenuhi tujuan, dan merefleksikan audiens. Jika tidak, Anda membutuhkan revisi.[19]
    • Dengan membaca ulang, Anda dapat mencari bagian atau ide yang terlewatkan. Jika Anda melihat area yang masih menyisakan pertanyaan tak terjawab, isi kesenjangan itu dengan informasi.
  2. Dalam beberapa kasus, Anda perlu menambah informasi, seperti detail pendukung, dan itu bisa dilakukan dalam proses revisi. Mungkin Anda juga perlu menulis ulang kalimat atau frasa supaya idenya lebih jelas.[20]
    • Jika garis besar dibuat untuk diri sendiri, mungkin soal ini tidak perlu dikhawatirkan.
  3. Cek kesalahan ketik, kekeliruan tata bahasa, dan ketidaksempurnaan dalam format. Ini memastikan Anda mendapat nilai penuh. Ingat bahwa frasa tidak sempurna boleh digunakan dalam garis besar berformat frasa singkat.[21]
    • Sebaiknya minta orang lain mengecek untuk mencari kesalahan karena biasanya sulit mengenali kesalahan dalam karya sendiri.
    • Saat mengedit, tinjau lagi lembar tugas untuk memastikan semua syarat sudah dipenuhi. Jika tidak, koreksi area yang perlu diperbaiki.
  4. Jika Anda perlu menambahkan sublapisan, gunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, dst.), kemudian huruf kecil (a, b, c, d, dst.), dan terakhir menggunakan angka lagi (1, 2, 3, 4, dst.). Biasanya, tiga atau empat lapisan sudah cukup. Cobalah menggabungkan poin lebih dahulu sebelum menambahkan lapisan ke-5.[22]
    • Silakan menambah lapisan jika ingin memasukkan informasi lebih.
    • Lapisan tambahan mungkin diperlukan untuk karya tulis kreatif yang panjang atau panduan studi mendetail.
    Iklan

Tips

  • Buat garis besar yang ringkas dan padat. Tidak perlu menulisnya dengan sempurna, yang penting mampu mengemukakan poin.
  • Jangan takut menghapus informasi yang tidak relevan seiring riset dan juga mengerucutkan fokus.
  • Garis besar dapat digunakan sebagai alat menghafal. Pilih kata-kata singkat untuk memicu konsep.
  • Anda bisa menggunakan program khusus atau templat editor teks untuk membuat struktur garis besar secara otomatis. Misalnya, dengan Microsoft Word Anda dapat membuat dokumen garis besar, atau membuat format sendiri.
  • Tentukan posisi inden garis besar 0,5 sampai 1 inci (1,3 sampai 2,5 cm) melewati level sebelumnya supaya tiap level lebih mudah dikenali. Ingat bahwa kejelasannya mungkin tidak terlihat dalam format kalimat lengkap.
  • Jika Anda menemukan bukti yang menentang argumen, jangan diabaikan. Masukkan ke dalam garis besar, dan gunakan sublangkah untuk meringkas argumen kontra Anda.
Iklan

Peringatan

  • Secara umum, hindari satu poin atau subpoin pada level garis besar. Jika ada A, seharusnya ada B. Kalau tidak, masukkan ide A ke dalam level berikutnya.
  • Garis besar bukanlah esai dalam bentuk lain. Tuliskan penekanan utama saja, jangan masukkan semua detail.
Iklan

wikiHow Terkait

Menghapus Tinta Dari KertasMenghapus Tinta Dari Kertas
Menjelaskan Latar dalam CeritaMenjelaskan Latar dalam Cerita
Menghilangkan Lecek pada Kertas
Menulis KomentarMenulis Komentar
Menulis SinopsisMenulis Sinopsis
Menganalisis Tulisan Tangan (Grafologi)Menganalisis Tulisan Tangan (Grafologi)
Mengenal Karakter Seseorang Lewat Tulisan TanganMengenal Karakter Seseorang Lewat Tulisan Tangan
Menulis Buku HarianMenulis Buku Harian
Mengutip Nomor Halaman dengan Format APAMengutip Nomor Halaman dengan Format APA
Membuat Tanda Tangan yang MenarikMembuat Tanda Tangan yang Menarik
Mengatakan Aku Cinta Kamu dalam Bahasa UrduMengatakan Aku Cinta Kamu dalam Bahasa Urdu
Membuat Panduan PenggunaMembuat Panduan Pengguna
Menulis ApendiksMenulis Apendiks
Menulis Nama Pasangan yang Sudah Menikah di AmplopMenulis Nama Pasangan yang Sudah Menikah di Amplop
Iklan

Tentang wikiHow ini

Emily Listmann, MA
Disusun bersama :
Tutor Persiapan Ujian
Artikel ini disusun bersama Emily Listmann, MA. Emily Listmann adalah pengajar privat di San Carlos, California. Dia merupakan guru ilmu sosial, koordinator kurikulum, dan guru persiapan SAT. Emily menerima gelar MA dalam bidang pendidikan dari Stanford Graduate School of Education pada 2014. Artikel ini telah dilihat 38.648 kali.
Daftar kategori: Penulisan
Halaman ini telah diakses sebanyak 38.648 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan