Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Seskab soal Kritik Fahri Hamzah Ihwal Revolusi Mental

Kompas.com - 19/10/2016, 19:23 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung merespons pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah bahwa penerapan revolusi mental selama dua tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla hanyalah retorika.

Menurut Pramono, politikus PKS tersebut memang hobi melontarkan kritik. "Kalau Fahri Hamzah itu tidak mengkritik, pemerintah juga tidak nyaman. Jadi kami harap, (Fahri Hamzah) selalu mengkritik," ujar Pramono sembari tersenyum saat ditemui di kantornya, Rabu (19/10/2016).

Pramono melanjutkan, yang merasakan perubahan mental itu adalah rakyat Indonesia, bukan siapa-siapa.

Pemerintah sudah berupaya mendorong perubahan mental di masyarakat. Salah satunya dengan menciptakan kemudahan dalam pelayanan publik dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

Salah satu yang baru saja diterapkan pemerintah, yaitu penerapan bahan bakar minyak (BBM) di Papua menjadi satu harga saja.

"Bagaimana bisa di Papua harga BBM Rp 6.500 per liter? Memang itu harga di SPBU dan nantinya di Papua, yang harganya dulu hampir Rp 50.000 lebih mudah-mudahan bisa dibawah Rp 10.000 per liter," ujar Pramono.

"Maka dengan demikian, inilah yang disebutkan oleh Presiden bahwa bangsa ini menjadi kompetitif, jadi bangsa pemenang," lanjut dia.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, sepanjang dua tahun Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, semboyan revolusi mental yang disuarakan masih sebatas retorika.

Sebab, kata Fahri, masing-masing menteri di Kabinet Kerja menafsirkan revolusi mental dengan cara yang berbeda. Padahal, reshuffle di Kabinet Kerja sudah beberapa kali.

(Baca: Dua Tahun Pemerintahan Jokowi, Fahri Hamzah Anggap Revolusi Mental Sebatas Retorika)

"Kita belum tahu yang disebut revolusi mental itu apa. Dulu di awal Pemerintahan, menterinya mendefinisikan revolusi mental secara lucu. Ada yang lompat pagar, ada yang mewajibkan makan kudapan rebus saat rapat, ada yang pakai baju putih seperti baju Presiden," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/10/2016).

Karena definisinya yang tak jelas, Fahri menilai, konsep revolusi mental kini tak terdengar lagi gaungnya.

Kompas TV Fadli Zon: Dua Tahun Ini Presiden Pencitraan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com